Kios Tani Rezeki Jaya Abadi Jual Pupuk Subsidi Jenis Ure Rp.150.000,- per Zak

Oplus_0

TAKALARTOPIKTERKINI.ID, Pupuk subsidi jenis urea selama ini di jual pengecer kepada petani jauh lebih tinggi dari harga HET sehingga menjadi keluhan petani.

Sehingga dengan demikian selama itu juga oleh para petani berharap ada campur tangan distributor agar harga tersebut bisa terkendali kepada kisaran Rp.125.000,- saja per zak.

Namun harapan petani tetap jauh panggang dari api, harga penjualan pengecer bukannya terkendali melainkan semakin menggila.

Betapa tidak seperti ditemukan Topikterkini.id ahad 07/04-2024 di kios tani rezeki jaya abadi kelurahan bontokadatto kecamatan polombangkeng selatan kabupaten takalar sulawesi selatan diperkuat sejumlah petani yang beli pupuk subsidi jenis urea hari itu dijual Rp.150.000,- per zak.

Para petani sedang antri

Padahal penjualan Rp.125.000,- saja, pengecer sudah untung Rp.12.500,- ditambah dengan insentif Rp.2.500,- per zak, pengecer sudah untung Rp.15.000,- per zak.

Kalau pengecer menjual 10 zak, hanya untung Rp.150.000,-, tetapi per pengecer paling tidak menjual 1000 zak per musim dikali Rp.15.000,- untung mencapai Rp.15.000.000,-

Ini baru baru satu musim tetapi para petani rata-rata bercocok tanam dua kali, satu kali rendengan dan satu kali gadu apalagi di kelurahan bontokadatto rata-rata petani punya kebun untuk tanam jagung jauh lebih luas dari sawah sehingga kalau hitungan itu semua penjualan pengecer bisa untung sampai selangit.

Harga tersebut kata banyak petani sudah berlangsung lama hingga menjadi keluhan petani tetapi tidak pernah mendapat tanggapan positif aparat berkompeten semisal distributor entah kendalanya seperti apa.

Distributor pupuk sebagai atasan pengecer kata para petani harusnya memberikan ultimatum agar tidak menjual pupuk jauh kelewat tinggi dari harga HET.

Tetapi sampai saat ini terkesan tidak ada respon distributor seakan larut dari penjualan harga tinggi itu.

Para petani membeli pupuk sesungguhnya memaksakan diri dari pada tidak melakukan pemupukan, tanamannya dipastikan tidak bisa produksi maksimal.

Ok lah jika hanya kisaran Rp.125.000,- atau sampai Rp.130.000,- tetapi ini terlalu tinggi Rp.150.000,- melebihi Rp.37.250,- per zak sama seperti mencekik leher petani.

Kalau beli 1 zak kata petani, masih sedikit uangnya salah sasaran atau sama seperti dikorupsi atau nyasar ke saku pengecer tetapi beli 10 sak mencapai Rp.370.250,- bisa menutupi kebutuhan dapur dua hari untuk makan sekeluarga.

Hj.Rimang sebagai pengecer hari itu Ahad 07/04-2024 tidak berhasil dikonfirmasi karena terlalu sibuk melayani petani.

Ke esokan harinya senin 08/04-2024 Hj.Rimang bukan lagi sibuk tetapi sedang keluar belanja kebutuhan hari raya idul Fitri 1445 H, kata anak kecil laki-laki yang lagi jaga toko.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *