Plt. Kepsek SMPN 2 Galesong Diduga Lakukan Pungli Kepada Siswanya untuk Perayaan Maulid Nabi !

TOPIKTERKINI.ID, TAKALAR – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2024 digelar diberbagai sekolah, termasuk di SMP Negeri 2 Galesong Kabupaten Takalar.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad adalah momen bagi umat Islam untuk mengenang kelahiran Rasulullah SAW serta meneladani akhlak dan ajarannya.

Namun, pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di SMP Negeri 2 Galesong menuai kontroversi, lantaran biaya kegiatan tersebut dibebankan kepada siswanya.

Siswa SMP Negeri 2 Galesong yang berjumlah kurang lebih 700 orang diduga dimintai Rp30.000 setiap siswa dalam rangka perayaan tersebut, sehingga pihak sekolah bisa mengumpulkan sekitar Rp21.000.000,- dari siswa siswinya.

Oleh karena itu, orang tua siswa mengeluhkan biaya yang dibebankan kepada anaknya, dan kinerja PLT Kepala SMP Negeri 2 Galesong dinilai tidak profesional karena menjadikan siswa sebagai “sumber pendapatan”.

Pihak sekolah diduga telah melakukan pungutan liar (pungli) kepada siswanya karena pihak sekolah telah menentukan besaran nilai yang diminta kepada siswa yaitu Rp30.000,-.

“Ia anak saya yang sekolah di SMP Negeri 2 Galesong dimintai uang Rp30.000,- untuk pembayaran kegiatan maulid Nabi”, ungkap orang tua siswa yang tidak ingin disebutkan namanya.

Orang tua siswa tersebut juga memaparkan bahwa “jumlah siswa di SMP Negeri 2 Galesong itu sekitar 700an orang, jadi jika dikalkulasi Rp30.000 dikali 700 kan pihak sekolah mengumpulkan uang dari siswanya sebanyak Rp21.000.000,-“, paparnya.

“Oleh karena itu, kami menduga bahwa pihak sekolah telah melakukan pungutan liar yang tidak dibenarkan oleh peraturan perundang undangan, dan kami meminta kepada APH agar memeriksa PLT. Kepsek SMP Negeri 2 Galesong dan seluruh jajarannya atas tindakan yang mereka perbuat,” pungkasnya.

Sementara itu, kepala SMP Negeri 2 Galesong, Sarsani, S.Pd saat dimintai keterangan oleh tim Topikterkini.id membantah dugaan pungli yang telah dilakukannya dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Itu tidak benar adanya karena hasil kesepakatan rapat orang tua siswa dengan guru sehingga maulid itu terlaksana bakulnya dibuat sendiri oleh orangtua siswa sementara makanan dos untuk siswa sendiri,” ungkap Salsani melalui pesan WA.

Sedangkan orang tua siswa menilai bahwa apa yang dikatakan oleh Kepala SMP Negeri 2 Galesong, Sarsani, S.Pd hanya pengelakan terhadap apa yang telah dia lakukan.

“Itu hanya pernyataan pengelakan dirinya yang seakan tidak mengakui pungutan kepada siswa dalam rangka maulid Nabi Muhammad SAW”, ungkap orang tua siswa.

Penulis : Hamzar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *