TAKALAR TOPIKTERKINI.ID, Jika anjuran pemerintah dan masyarakat bekerja bangunan harus mengikuti petunjuk teknis demi mengutamakan kwalitas dan kekokohan pisik bangunan dapat bertahan lama dinikmati pendidik dan anak didik secara turun temurun, maka pengerjaan rehabilitasi beserta bangunan baru SMPN 6 Polut, dinilai dikerjakan terbalik, alias dikerja asal asalan.
Begitulah fakta yang ditemukan oleh Tim Media ini saat melakukan pemantauan pada pengerjaan rehabilitasi gedung SMPN 6 Polong Bangkeng Utara Kab. Takalar SulSel yang dinakhodai oleh Hasnia. 14 Oktober 2024.
Saat itu ditemukan beberapa mata kusen yang dinilai sudah tidak layak pakai lagi, namun tak kunjung digantinya, sehingga mengundang keraguan kwalitas ketahanannya kedepan, pada tiga ruangan bangunan rehab.
Padahal mengingat kerusakannya hanya rehab sedang dan besar anggarannya sebesar, 431.124.000., sumber dana Alokasi Khusus (DAK) Th. 2024, dengan Swakelola, maka selayaknya Hasnia selaku Kepsek dan pelaksana, bekerja sesuai juknis, agar terlaksana sesuai harapan.
Selain itu, juga daun pintu yang digantinya menggunakan kayu lokal jatih putih dapat dinilai tidak berkualitas dan untuk itu diragukan ketahanannya.
Selanjutnya pemasangan rangka baja ringan kanal C pada bagian kuda-kuda dan pemasangan reng truks terlihat jarak renggang, salah satu orang teknis menyampaikan idealnya reng truks dipasang dengan jarak rata-rata 60 cm pada bagian pengatapan, agar kuat menahan beban atap begitu juga dengan pemasangan kuda-kuda jarak ideal rata-rata 150 cm, agar memenuhi kekuatan tahan dari terjangan angin.
Sekaitan dengan itu Kepsek, Hasnia selaku pelaksana bangunan rahab di sekolahnya, dinilai sangat tidak becus jika dia selaku pelaksana dan sekaligus penerima manfaat, tidak becus jika terkesan dinilai bekerja tanpa sejalan juknis, dan disinyalir ego ingin meraup keuntungan yang besar.
Bukan hanya itu 3 Unit bangunan baru yang dikerjakannya yakni pembangunan baru Laboratorium, ruangan tata usaha, dan UKS terdapat keganjilan satu init bangunan baru memakai Rangka Baja ringan Kanal C sementara dua bagunan baru memakai rangka kayu jenis kayu lokal begitu juga dengan semua kusen jendela dan pintu dari kayu lokal mahoni yang mudah dimakan rayap juga dipastikan tidak tahan lama digunakan.
Berikut pengerjaan rehabilitasi WC terlihat dikerja asal jadi juga betapa tidak bagian plapon hanya di tambal saja yang seharusnya diganti semua disesuaikan dengan anggaran yang senilai 84.555.172
Kepala SMPN 6 Polongbangkeng Utara, Hasnia, S. Pd yang di temui di ruang kerjanya 14/10/2024, mengatakan dirinya mengerjakan proyek baik rehabilitasi maupun bagunan baru itu dikerjakannya sesuai gambar dan RAB.
Kepsek menjelaskan di pekerjaan rehabilitasi 3 ruangan bangunan di gambar dan di RAB tidak ada penggantian Kusen jendala maupun kusen pintu yang ada penggantian daung pintu.
Mengenai dengan bangunan baru di Kerjakannya juga sesuai gambar dan RAB hanya satu unit bangunan yang memakai rangaka baja sementara dua unit bangunan baru hanya memakai rangaka kayu karena lebih mahal anggarannya rangka baja ketimbang rangka kayu jelas kepsek Hasnia.
Hamzar Siriwa