Takalar Topikterkini.id, Sepeti diberitakan media ini sebelumnya bahwa rencana biaya bimbingan belajar ditetapkan Rp250rb/siswa kelas XII diruangan pengawas cabang dinas pendidikan wilayah takalar-jeneponto selasa 16/02 sekitar pukul 14.00 wita, tetapi sangat aneh karena tak diketahui kepala cabang
Namun sumber Topikterkini.id mengatakan wajar saja kalau Syaiful Amsi tak mengetahui karena menurutnya bahwa menjelang pensiun, Syaiful Amsi sudah jarang lagi masuk kantor sehingga mungkin bertepatan absen hari itu, akibatnya selain tak tau akan kemungkinan kerugian keuangan negara, juga kerap kali dikeluhkan masyarakat
Betapa tidak, saat seleksi penerimaan calon bintara polisi, aparat yang berkompeten menandatangani pengesahan ijazah mulai SD, SMP dan SMA, sangat dibutuhkan masyarakat sehingga setiap hari kerja wajib standby dikantornya
Namun karena Syaiful Amsi menjelang pensiun sudah jarang masuk kantor sehingga kebutuhan masyarakat kerap kali tertunda
Sebagai dampak dari sudah seringnya lagi tidak masuk kantor, dialami Topikterkini.id tidak mendapat jawaban ril saat melakukan konfirmasi pada 16/02 dikantor cabang dinas perihal rencana biaya bimbingan belajar, Syaiful Amsi yang seharusnya bisa menjawab tetapi justeru melempar kepada ketua MKKS, artinya kalau betul hari itu sedang tidak masuk kantor, tetapi entah apa sebabnya ketua MKKS tidak melapor kepadanya sebagai manager/pengendali kegiatan proses belajar mengajar di dua kabupaten
Untuk membuktikan alasan Syaiful Amsi, ditunggu hasil konfirmasi ketua MKKS, namun untuk sementara Drs.Abdullah
yang juga kepala SMA negeri 3 takalar, sampai kini belum berhasil dikonfirmasi
(Red)