Takalar DR, Nauzubillah min zalik, semoga hanya kepala desa cakura yang tidak menghargai kapolsek dan camatnya
Betapa tidak kalau di takalar sulawesi selatan, barusan terjadi kepala desa terang-terangan melakukan penganiayaan warganya sendiri didepan mata kapolsek polombangkeng selatan, AKP Zeim Arman dan camat, Baharuddin
Biasanya seseorang berpikir 1000 x kalau mau melakukan penganiayaan didepan mata kapolsek, karena sesuatu perbuatan pidana yang bisa langsung di lempar kedalam jeruji sel tahanan
Yang biasa tidak langsung ditahan kalau hanya laporan diterima kapolsek, tetapi kalau didepan matanya, barusan pelaku bebas sehingga kepala desa cakura termasuk orang yang beruntung
Kata-kata tersebut mencuat setelah sumber Topikterkini.id menyebutkan bahwa pada kamis 03/12 didepan mata kapolsek, Zeim Arman dan mata camat polombangkeng selatan, Baharuddin di kantornya, seorang warga bernama Hakim di gebukin oleh kepala desa cakura, Nurdiansyah, bahkan sumber mengatakan tak sebatas itu perbuatan yang dialami Hakim tetapi juga nyaris menjadi korban penikaman.
Namun kedua pejabat tinggi di kecamatan polombangkeng selatan, hanya tertunduk diam menyaksikan aksi brutal pemerintah desa itu
Tidak sepeti biasanya aksi mengancam saja kerap kali langsung menghuni sel jeruji besi
Sumber Topikterkini.id menyebutkan bahwa Nurdiansyah S.Pd hari itu bahkan mencabut senjata tajam miliknya berupa keris (badik) yang sehari-hari lengket dipinggangnya, untung saja karena seorang warga Dg.Sewang hari itu cepat mencegah dengan merampas senjata tajam sehingga tidak menancap ketubuh Hakim
Penyebab hingga terjadi aksi brutal kepala desa itu kata sumber adalah, berawal dari pemerintah desa cakura dan pemerintah kecamatan melakukan pertemuan dengan masyarakat desa cakura terkait pembangunan cekdam beberapa tahun lalu di dusun buakangnga, desa cakura disaksikan kapolsek polombangkeng selatan.
Sepetak tanah yang dibangun cekdam diatasnya, diakui kepala desa sebagai milik pemerintah daerah, tetapi karena tanah sekitar 3000 meter belum pernah dibebaskan pemerintah, membuat pemiliknya, Hakim bersama ayahnya, Dg.Patang keberatan tanahnya diklaim
Seperti itulah yang menyebabkan kepala desa cakura kalap mata dan tak disangka tangannya melayang kepada Hakim warganya sendiri
Hakim tak terima atas perlakuan kepela desanya, sehingga dia bersama keluarganya melaporkan peristiwa yang dialami kepolsek polsel, tetapi kemudian bukan diperiksa dipolsek, melainkan dilanjutkan ke polres takalar dan kini perbuatan brutal tersebut sedang proses penyidikan
Kapolsek polombangkeng selatan, AKP Zeim Arman yang dikonfirmasi Topikterkini.id via whatsAppnya 05/12 mengaku penganiayaan itu terjadi
Terkait kepala desa juga mencabut keris, Zeim Arman menampik itu, kepala desa tidak mencabut keris katanya
Sementata camat, via whatsAppnya mengirim klarifikasi yang sudah diberitakan media lain (Red)