Tiga Ruang Belajar Gedung SDI 170 Rusak Berat, Butuh Perhatian Pemerintah pusat

TAKALAR, TOPIKTERKINI.ID – Kondisi Tiga ruang kelas gedung SDN Inpres No 170 Jenemaeja nampak terlihat rusak berat dan dan sangat memprihatikan, maka diminta adanya perhatian pemerintah pusat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segera memberikan bantuan rehabilitasi.

Sebagaimana nampak gedung SDN Inpres No. 170 Jenemaeja di Desa Barugaya, Kec. Polongbangkeng Utara, Kab. Takalar ini terlihat kumuh dan gersang, laksana sekolah tidak bertuan tidak terurus.

Hal itu nampak juga terlihat pada pagar dan pintu gerbang terlihat kumuh tidak terawat dipolesi cat sebahagian pagar sudah rubuh dibiarkan begitu saja begitupun dengan gedung ruang kelas atap dan plafon sudah pada jatuh tidak layak digunakan beraktivitas anak didik.

Tidak hanya itu nampak papan tulis terpasang di ruang kelas IV juga tidak layak digunakan sudah robek tercabik cabik tidak terurus sehingga kenerja kepsek dinilai buruk tidak ada kepedulian untuk berbuat membangun di sekolah kepemimpinannya jelas sumber masyarakat setempat.

Lanjut sumber menyampaikan sejak 2012 kepsek diangkat dikepercayakan menjadi kepala sekolah di SDN Inpres No. 170 Jenemaeja sampai saat ini tidak ada perubahan dengan bangunan sekolah tersebut entah dana Biaya Operasional Sekolah (Bos) dikemanakan jika pihak sekolah betul betul menggunakan Dana Bos maka pasti sekolah juga perawatanya.

Kepala SDN Inpres No 170 Jenemaeja Amir S.Pd, dihubungi whatsapp ponselnya menyampaikan pihaknya sudah berkali kali mengusulkan perbaikan rehabilitasi sekolahnya, bahkan baru-baru ini sudah memasukan lagi proposal kedinas pendidikan diakuinya proposalnya lansung di ambil sama sama pak korwilnya ucap kepsek.

Mengenai dengan gedung sekolahnya yang nyaris rubuh itu memang diakuinya sudah lama tidak dapat bantuan rehabilitasi selama dirinya di angkat menjadi kepala sekolah di SDN Inpres No. 170 Jenemaeja ini baru dua kali dapat bantuan perbaikan ringan penggantian atap 40.porsen sama palafon ujarnya.

Pihaknya berharap agar proposal yang diajukan di Diknas dapat realisasi agar sekolahnya yang rusak dapat diperbaiki layak digunakan demi kenyamanan proses belajar mengajar bagi siswa dan para guru guru harapnya.

Hamzar siriwa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *