Kantor Desa, Gedung SD dan 2 Unit Masjid di Kaleko’mara Belum Jelas Nasibnya

Oplus_131072

TAKALAR TOPIKTERKINI.ID, Bendungan Pammukkulu Desa Kaleko’mara Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, diresmikan Presiden RI Joko Widodo beberapa pekan lalu.

Jelas niat suci Pemerintah Republik Indonesia akan mendorong tingkat pendapatan petani menuju kehidupan yang lebih baik.
Alasannya adalah sawah milik petani yang tadinya di kerja pada musim gadu dengan tunjangan air seadanya tetapi kini sawah petani sudah bisa dikerja sedikitnya tiga kali setahun, padi-padi dan palawija.
Inilah nanti menjadi nikmat masyarakat bisa kelebihan bahan pangan.
Selain itu adalah ganti rugi tanah dan juga tanam- tanaman yang masuk dalam genangan bendungan sudah menjadi nikmati, bahkan beberapa warga menikmati dengan kendaraan roda empat terlebih hanya roda dua.

Namun untuk melaksanakan sholat sehari-hari atau jumatan di masjid oleh masyarakat tertunda dulu untuk sementara karena dua unit rumah Allah di Desa Kaleko’mara tergenang.

Demikian juga anak-anak bangsa untuk belajar di Gedung SD kerena juga tergenang dalam proyek Triliunan rupiah.

Selain itu pelayanan masyarakat tidak maksimal karena kantor desa, rumah tinggal kepala desa ikut tergenang, sementara Kepala Desa, Parawansa milih rumah tempat tinggal jauh dari warganya sekitar Pabrik Gula Takalar yang letaknya berjarak kurang lebih 20 Km.

Kemudian dari sejumlah aset Negara di Desa yang merupakan fasilitas atau sarana beribadah, pendidikan, dan kebutuhan pelayanan, belum jelas nasibnya atau masih samar-samar ganti ruginya karena Kepala Desa, Parawansa hingga hari ini belum transparan.

Sementara ganti rugi 4 unit gedung dimaksud mencapai angka diatas Rp.M lebih.

Kepala Desa Kaleko’mara, Parawansa yang dikonfirmasi Topiterkini.id Via WhatsApp nya
beberapa hari lalu menjawab seperti di bawah ini ;
Masjid belum di bayar karena masih berproses di Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebab kemarin administrasinya masih di lengkapi.
Kalau kantor Desa, Parawansa juga minta dibangunkan saja karena dirinya tidak mau terima uang pengganti.
Sama dengan gedung SD juga dibangunkan oleh pihak proyek, kata Parawansa.

Tetapi lebih dari itu Parawansa minta Wartawan konfirmasi ke BPN.

Maggarisi Saiyye

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *