TAKALAR TOPIKTERKINI.ID,
Tentu publik belum lupa kasus pencurian besi alat mesin giling di pabrik gula takalar karena kejadiannya baru dua bulan silam April 2024.
Seperti di beritakan sebelumnya ketika 8 orang karyawan Pabrik Gula takalar masing-masing ;
Supardi Dg Tula, Arsyad Dg Tompo, Nursalam, Anwar Dg Nanga, M.Natsir, Muh.Amin, Fardi Syam dan Jufri, diketahui terlibat dugaan pencurian, oleh managemen pabrik gula takalar
tidak menunggu waktu hari, semuanya langsung di jebloskan ke dalam sel jeruji besi polres takalar sekaligus di berhentikan tidak dengan hormat.
Tetapi tidak berlangsung lama terdengar informasi kedelapan terduga pencuri itu bebas akibat managemen PG takalar cabut pengaduannya.
Oleh karena itu menjadi pertanyaan banyak pihak, jangan sampai penyebabnya diduga terjadi kolaborasi antara pihak PG takalar dengan para terduga pencuri itu.
Saat managemen PG takalar kedengaran keberatan dengan kasus dugaan pencurian itu,
pencinta pelaku pencurian dihukum berat, semuanya memberikan dukungan, tetapi sebaliknya setelah ketahuan managemen PG takalar cabut pengaduannya, berganti menjadi kesal dan sangat menyayangkan.
Betapa tidak, dampak dari kebijakan ini kedepan bukan tidak mungkin akan berpeluang menjadi lebih banyak aksi-aksi seperti ini.
Sementara PG takalar ini oleh karyawan lain berharap tidak mengalami kesulitan setiap jelang musim giling sebagai upaya peningkatan produksi demi sumber kehidupan orang banyak.
Tetapi kalau managemen PG takalar seperti ini tidak konsisten dengan prinsipnya menjaga barang pabrik maka sebaliknya bisa saja akan lebih menciptakan kerugian.
Betapa tidak kata sumber Topikterkini.id, kalau bukan karyawan, orang luar pun akan berani dengan prinsip untung-
untungan kalau ketahuan managemen PG takalar, diminta belas kasihannya untuk mencabut pengaduannya, kan kalau pengaduan pelapor dicabut, polisi bisa saja membebaskan tahanan.
Pihak Managemen PG Takalar ketika ingin dikonfirmasi Topikterkini.id beberapa pekan silam, Norma mengaku tidak pantas menjawab, sedangkan General Manager, Ibu Ayu sedang zum rapat saat itu
Red