TAKALAR, TOPIKTERKINI.ID–Lagi lagi ditemukan sosok pemimpin Sekolah yang dinilai tidak memahami tentang hubungan kerja dengan awak media pembawa koran sebagai mitra kerjanya yang seharusnya menjalin keharmonisan saling membantu dalam segala hal kebaikan, namun malah justru memandang sebelah mata sosok wartawan pembawa berita.
Begitulah sikap yang dilakukan oleh PLT SMPN 2 Galesong Kab. Takalar Sul-Sel, Sarsani diduga kerjasama dengan Hamka bendaharanya, ingin merugikan rekan wartawan selaku mitranya, sehingga enggan barayar dana langganan koran sebagai balas jasa.
Perlu diketahui oleh semua pihak, bahwa lembaga PERS adalah mitra kerja pemerintah yang senantiasa menjalin kerjasama yang baik dan oleh karena itu pemerintah pusat menghargai dan menghidupi lembaga PERS tersebut, dengan selalu memberikan anggaran disemu instansi, termasuk di Dunia pendidikan melalui dana BOS, dengan cara berlangganan media baik cetak maupun online.
Keberadaan sosok wartawan pembawa berita perlu dihargai dan perlu dibalas jasa, sebab tanpa lembaga PERS, maka Dunia ini akan sunyi dan tanpa rekan wartawan pembawa berita, maka masyarakat duniapun pada membisu.
Juga perlu diketahui oleh semua kalangan terutama rekan Kepsek, bahwa berita media cetak maupun online, adalah bagian dari penambahan perluasan wawasan bagi pendidik dan tambahan bahan pembelajaran bagi anak didik.
Begitulah keberadaan média di sekolahan adalah juga merupakan bahan Pendidikan non por mal yang menyebarluaskan gagasan berita informasi untuk dapat diketahui tentang perkembangan pembangunan disuatu daerah, dan bahkan informasi dunia.
Hal inilah juga yang perlu diketahui Plt. Kepala SMP Negeri 2 Galesong bersama bendahara dan para rekan pendidik lainnya, untuk memahami kemitraan menghargai membalas jasa sosok wartawan langganannya
Sebagaimana sebelumnya Kepsek Lama melayani mitranya dari rekan Media berlangganan aman-aman saja selalu menjalin kerjasama yang harmonis tidak pernah merugikan rekan Media pembawa berita langganannya.
Salah satunya Sku. Cahaya Baru yang sudah bertahun tahun membangun kemitraan dengan SMPN 2 Galesong ini namun baru kali ini pihak bendahara dan PLT Kepala sekolah enggan membayarnya dengan dalih biaya pembayaran média /Koran sudah habis, biaya koran di ARKAS hanya 1.500.000
Oleh karena itu Bendahara dinilai rugikan rekan Media padahal Setiap edisi diantarkan melalui kesepakatan melalui permohonan langganan média Setiap tahun
Bendahara, Hamka menyampaikan bahwa pihak Diknas Pendidikan Kabupaten Takalar mengeluarkan himbauan pengadaan Buku yang ditangani pihak Diknas dengan bentuk Siplah jelasnya.
Entah apa yang dibelanjakan, sehingga Hamka saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan, bahwa jumlah siswa di SMPN 2 Galesong ini sebanyak 800 siswa namun mengaku pihaknya mengeluh kekurangan dana Bos yang baru saja dicairkanya ratusan juta rupiah.
Hamzar siriwa