Oknum Kepala Desa Kadatong Disebut Sama Seperti Pagar Makan Tanaman

TAKALAR TOPIKTERKINI.ID,
Siapapun dia jadi kepala desa hendaknya menjadi pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat, ibarat tanaman, dia wajib jadi pagarnya bertindak sebagai penangkal binatang tidak sampai merusak tanaman itu sendiri.

Namun sampai kini masih saja ditemukan kepala desa ibarat pagar makan tanaman, dia diharapkan menjadi pelindung tanaman tidak disantap binatang berkeliaran tetapi justru terjadi sebaliknya sama seperti pagar rusak tak bisa menangkal binatang perusak tanaman itu.

Seperti misalnya oknum kepala desa kadatong kecamatan galesong selatan kabupaten takalar sulawesi selatan, AR kini menjadi ramai diperbincangkan di gelesong.

Persoalannya dia oknum kepala desa oleh sumber baru-baru ini menyebut dikantor desa setempat, oknum kepala desa tidak sadar kalau perempuan yang ditarik dipangku dipeluk hingga bernafsu mau menciumnya bukan istrinya melainkan anak gadis warganya sendiri.

Sumber Topikterkini.id menyebut bahwa ibarat pelecehan terjadi usai pr N menerima bantuan bea siswa program dana desa dikantor desa kadatong beberapa hari lalu, oleh oknum kepala desa disebut menarik N hingga kepangkuannya dengan sadar atau tidak oknum kepala desa memeluk N seraya berusaha mencium tetapi N borontak hingga bukan kepada pipi N
tetapi dengan yang lain dekat pipinya.

Mendengar perlakuan tidak terpuji itu oleh sumber Topikterkini.id mengatakan beberapa keluarga N emosi marah-marah bahkan mondar mandir depan kantor desa seperti layaknya mencari kepala desa, karena dibilangan suku bugis makassar perlakuan seperti itu disamakan seperti perbuatan memalukan yang biasa nyawa taruhannya, namun masih sempat menahan diri dan menyerahkan kepada pihak yang berwajib.

Namun kalau laporannya tidak ditanggapi serius, entah seperti apa yang akan terjadi kata beberapa keluarga korban sebagai bentuk mempertahankan dan menjunjung tinggi harkat dan martabat keluarga.

Seperti jawaban keluarga terdekat korban saat ditemui kamis 09/11 tidak jauh dari kantor desa kadatong bahwa peristiwa seperti itu sering kali menimbulkan pertumpahan darah.
Namun katanya masih memberikan kepercayaan kepada penegak hukum dengan melaporkan kepada polres takalar.

Kepala desa kadatong AR yang dikonfirmasi baru-baru ini dirumahnya membantah seraya mengatakan hanya mengelus-elus tangan N.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *