Gowa  

Surat Aliansi Masyarakat Jipang Diprediksi Pengaruhi Korwil Bonsel Ancam Usir Warga Dirumah Dinas Guru SD Jipang

GOWA TOPIKTERKINI.ID, Surat ternama Arsyad Leo ditanda tangani tertulis ; ditujukan kepada kadis pendidikan kabupaten gowa cq korwil bonsel.
Surat tanpa tanggal ditembuskan lagi kepada kepala dinas pendidikan kabupaten gowa, kepala SD inpres jipang dan kepala desa jipang.
isinya adalah sehubungan dengan aduan masyarakat jipang terhadap tiga warga takalar sudah bertahun-tahun menempati rumah dinas SD jipang, maka dia dari aliansi masyarakat jipang mendesak kepala dinas pendidikan cq korwil bonsel agar segera memgosongkan rumah dinas guru sesuai undang-undang yang berlaku tulisnya.
Kemudian disambung dari hasil infestigasi di lapangan tulis Arsyad Leo lagi warga tersebut menempati rumah dinas tanpa sepengetahuan pihak sekolah sehingga menurutnya aset daerah dimanfaatkan bukan warga jipang melainkan warga takalar.
Terakhir Arsyad Leo menulis seperti sama ancaman, apabila tuntutannya tidak diindahkan maka dia dari aliansi masyarakat jipang akan melakukan aksi unjuk rasa dikantor dinas pendidikan dan kantor bupati gowa.
Bisa dibayangkan betapa hebatnya Arsyad Leo ngaku mimpin aliansi masyarakat kalau mendesak kepala dinas pendidikan kabupaten gowa untuk mengesongkan rumah dinas guru.
Setelah surat tersebut, muncul surat dinas korwil tanggal 24 Agustus 2023 diserahkan kepada warga penghuni rumah dinas guru.

Dan surat tanpa nomor ditanda tangan korwil, Muh.Salim atas nama pemerintah kabupaten gowa dinas pendidikan tertulis kepada dua warga, DgSugi dan DgTanning segera mengosongkan rumah dinas guru SD jipang.

Selain itu baru-baru ini warga mengaku didatangi langsung korwil memberikan waktu seminggu untuk meninggalkan rumah dinas tersebut.

Namun ketika Topikterkini.id menemui warga yang tinggal dirumah dinas guru baru-baru ini mengatakan bukan tidak mau meninggalkan rumah tersebut, mauji tetapi persoalnnya ketiganya belum punya tempat tinggal sehingga korwil, Muh.Salim setidaknya bisa membayangkan betapa terhinanya orang kalau tidak punya tempat tinggal baru diusir.
Apalagi, ketiganya bukan nyelonong tanpa adab melainkan atas izin guru ketika itu.

Seperti Siti Nurmala Dg.Sugi sejak tahun 1987 ia diberi izin kepala SD jipang, H.Kio kemudian Asriani Dg.Sangnging atas permohonan ayahnya H.Bakri Dg.Tompo dan ibunya Hj.Pale saat keduanya masih aktif mengajar di SD alluka.
Selama puluhan tahun tinggal dirumah dinas guru tersebut keduanya mengaku aman dan tentram.
Kecuali akhir-akhir ini berdasarkan informasi Topikterkini.id, nyebut setelah seorang datang bertetangga kerap kali memicu pertengkaran.
Karena tidak bisa menang sendiri dari pertengkarannya itu sehingga mungkin saja mendatangi orang yang ngaku ketua aliansi masyarakat jipang, kemudian Arsyad Leo juga tidak berpikir rasional dari pada rumah dinas guru itu kosong lebih baik ditinggali saja orang, selain bisa merawat juga pahala disisi Allah SWT, manusiakan semuanya akan meninggal bukan hidup jadi batu.

Lalu kemudian misalnya kalau ada guru yang mau tinggal sekiranya korwil atau kepala dinas pendidikan bisa bijaksana karena selain rumah dinas guru yang ditempati warga tersebut masih ada yang kosong.

Atau sekiranya dilapor kepada bupati gowa supaya H.Adnan Furichta IYL tau kalau ada warga diusir dari rumah dinas guru.

Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *