TAKALAR TOPIKTERKINI.ID – Bantuan program Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) untuk masyarakat khususnya pada kelompok tani penerima manfaat, kini terindikasi bantuan berupa sapi 8 ekor dan satu unit motor viar pengadaan Tahun Anggaran 2022 diduga raib dijual habis oleh Ketua kelompok tani penerima manfaat.
Padahal bantuan tersebut untuk pemanfaatan dan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dimaksudkan sebagai sarana untuk memfasilitasi petani atau Kelompok Tani Ternak di tingkat Desa untuk dapat melaksanakan penggunaan pupuk organik di lahan sawah dalam upaya perbaikan kesuburan tanah sawah.
Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup petani atau Kelompok Tani Ternak beserta anggotanya serta menanggulangi permasalahan tentang pertanian.
Namun salah satu penerima manfaat UPPO tahun 2022 di dusun Patekeran desa patani, Kab. Takalar, Sul-Sel, yakni Aswar selaku Ketua kelompot tani jawara penerima bantuan, bukannya mengembangkan usaha kelompok tani miliknya sesaui harapan pemerintah tapi melainkan disinyalir meraib habis bantuan yang diprolehnya itu.
Konon, Aswar menerima bantuan UPPO tahun 2022 berupa uang sebesar Rp 200.000.000, untuk pembelian sapi ternak sebanyak 8 ekor beserta sarananya satu Unit Viar yang seharusnya dikelolah bersama sama dengan Anggota kelompoknya, namun kata sumber bantuan tersebut dikelolah sendiri oleh Aswar selaku ketua kelompok tampa melibatkan anggotanya sama sekali.
Lanjut sumber menyebutkan, bahwa sapi yang dibelinya tidak lama kemudian sudah tidak ada lagi, sekarang tinggal kandangnya yang terlihat, sapi dan sarananya sudah diraib disinyalir dijual habis oleh Aswar selaku Ketua kelompok tani.
Sekaitan dengan itu, Ketua kelompok tani, Aswar yang ditemui di rumahnya pada 28/7/2023 membantah tudingan, kalau dirinya menjual bantuan yang pernah diterimanya.
Dijelaskannya bahwa bantuan yang diperolehnya berupa sapi ternak sebanyak 8 ekor dan sarana kendaraan viar roda tiga dan mesin pengolahan pakan mengaku tidak dijualnya, melainkan hewan sapi yang dipeliharanya itu mati sebanyak 5 ekor akibat terkena penyakit antras sisa 3 ekor sapi yang hidup dipelihara anggota kelompoknya, sementara kendaraan motor viar dipake angkut rumput laut.
Lanjut Aswar menyampaikan bahwa sapi ternak yang mati sudah diketahui oleh pihak petugas pertanian kab. Takalar di bidang sarana.
Lanjut Aswar mengunkapkan bahwa dana bantuan uppo sebesar 200jt sudah tidak utuh diterimanya karena bendahara kelompoknya Hamdani mengambilnya 10jt dan oknum Legislator Kab. Takalar yang punya aspirasi juga mengambilnya sebesar 50jt, tinggal 140jt saja yang dikelola hingga dirinya bersusah paya mengutan kesana sini untuk mempertanggungjawabkan bantuan tersebut keluhnya.
Sementara bendahara kelompok tani jawara yang kini sudah menjabat sekretaris Desa patani Hamdani yang di temui di ruang aula kantor desa patani 9/10/2023 membantah tidak pernah mengambil dana bantuan uppo sebesar 10jt seperti yang di tudingkan Ketua kelompoknya Aswar melainkan ketuanya Aswar sendiri itu yang mengambil semua dana 200jt setelah saya cairkan di bank BPD takalar.
Hamzar Siriwa