Rendi Dianiaya, Bakkara Ayahnya Diancam Dengan Senjata Tajam Bulan Agustus 2022, Kini Belum Juga Tuntas

TAKALAR TOPIKTERKINI.ID, Para pembaca Topikterkini.id mungkin tidak pernah mendengar penganiayaan hingga satu tahun usai kejadian tetapi proses penyidikannya belum juga tuntas, tetapi kalau mau tau
Ayo ikuti beritanya dibawah ini, Rendi umur kurang lebih 16 tahun bertempat tinggal di dusun panyangkalang desa pannyangkalang kecamatan mangarabombang kabupaten takalar sulawesi selatan, kata ayahnya, Bakkara tinggal hitungan hari sudah satu tahun kejadiannya tepatny pada bulan agustus 2022, tidak diketahui tanggalnya, perjalanan mengendarai sepeda motornya mau beli rokok di toko milik Daeng Buang di dusun setempat, kebetulan depan Rendi terdapat lelaki Daeng Bampe sekampungnya juga mengendarai sepeda motor yang kebetulan lagi lari pelan, sementara Rendi keburuh sehingga dengan terpaksa disalip.

Mungkin tersinggung disalip karena tidak pernah terjadi kesalahan apapun sebelumnya kata Rendi sehingga Bampe berteriak manggil Rendi berehenti.
Tak disangka begitu Rendi Berhenti depan rumah milik Daeng Ribi sekitar pukul 16.00 hari itu, Bampe mendekati Rendi tanpa pertanyaan sepata kata keculai tinjunya yang berukuran besar melayang ke wajah Rendi dengan sasaran hidung dan bibir hingga mengakibatkan luka sobek bercucuran darah.

Bakkara menirukan anaknya, Rendi kepada Topikterkini.id mengaku
celaka 13 karena bukan saja Rendi di aniaya hingga luka sobek mengeluarkan darah tetapi juga dirinya (Bakkara) kemudian hari itu didatangi dirumahnya oleh Daeng Bampe dengan parang panjang
yang sehari-hari menyertainya dibawa serta sekaligus diguanakan menyerang, untung saja Bakkara berhasil merampas senjata tajam itu dibantu beberapa warga lainnya sehingga selamat dari maut.
Kepada Topikterkini.id, Bakkara mengaku parang panjang Bampe sudah menyentuh lehernya tetapi atas bantuan beberapa warga sekitar sehingga senjata tajam tersebut tidak melukai Bakkara.

Oleh karena Bakkara tidak terima anaknya dianiaya dan dirinys diancam dibunuh sehingga hari itu juga bulan agustus 2022 melapor kepada polsek mangarabombang.

Tetapi sangat disayangkan kinerja polsek karena hingga akhir juli 2023 atau setahun usai kejadian, proses penyidikannya belum juga tuntas.

Kapolsek mangarabombang, Iptu H.Sarro Mappa hingga berita ini di publis belum berhasil dikonfirmasi.
(Red), bersambung.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *