Sektor Perikanan dan Rumput Laut, Ekspor Terbesar di Sulsel

TAKALAR TOPIKTERKINI.ID,
Sektor perikanan budidaya kabupaten takalar memiliki 74 km panjang garis pantai serta 7
kecamatan merupakan kawasan pesisir, total luas kawasan budidaya (existing) 7584,48 ha terbagi atas, luas lahan budidaya tambak sederhana 3.9793 Ha;
budidaya rumput laut 3400 Ha, sedangkan jumlah pembudidaya yang tercatat pada kartu pelaku utama usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA) KKP Rl 5.710.

Demikian kata pj bupati talalar, Setiawan Aswad saat membuka seminar diseminasi hasil joint research pengembangan model bisnis rumput laut di ruang pola kantor bupati belum lama ini.

Kegiatan tersebut dilaksanakan belum lama ini kerjasama bank indonesia dengan tujuan adalah untuk mendorong nilai tambah komoditas ekspor utama dinas kelautan dan perikanan kabupaten takalar
Tantangan kegiatan budidaya rumput laut katanya dipengaruhi beberapa faktor masing-masing ; 1.kebutuhan bibit yang secara terus menerus digunakan dari stok
produksi, akan menurunkan kualitas dan produktivitas RL, 2.usia sarana dan prasarana, seperti tali yang terendam air laut akan membuat cepat getas /pelapukan sehingga dapat menurunkan luasan dan bentangan produksi. 3.redasi pemakan rumput laut seperti ikan baronang dapat menurunkan produksi, 4.penyakit akibat perubahan suhu (cuaca/musim), salinitas juga dapat menurunkan kualitas produksi menjadi tidak padat dan berlendir dan 5.dinamika permintaan pasar, menyebabkan penurunan harga.

Sedangkam kepala kantor BI perwakilan wilayah sulsel, Causa Iman Karana mengakui bahwa,
salah satu sektor penyumbang nilai ekspor terbesar khususnya di sulsel adalah sektor perikanan dan komoditinya adalah rumput laut.

Oleh karena itu menunjukkan peluang bahwa untuk mengembangkan rumput laut masih sangat besar.

Muliati – MaggarisiSaiyye

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *