TAKALAR TOPIKTERKINI.ID – Pekerjaan proyek rehabilitasi Irigasi di Kabupaten Takalar, tepatnya di B.l.3. di Dusun Jukukan Desa Moncongkomba Kec. Polsel, B.P 11a. B.P 11b, B.P. 11c, B.P. 11, B. P. 12a, B. P. 12,b B. S. 1.a Dusun jukukan , Desa Moncongkomba, Kec. Polongbangken Selatan, Kab. Takalar, Sul-Sel, dinilai dikerjakan dengan asal jadi.
Berbagai kalangan masyarakat menilai demikian, karena pada semua titik pekerjaan dinding bangunan Irigasi sisi kiri dan kanan sepanjang 300 meter hanya dikerja plesteran setinggi 40 Cm saja berikut lantainya, bahkan ada juga dinding bangunan Irigasi hanya di polisi campuran semen semata
Sementara pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar meliaran rupiah untuk proyek tersebut.
Informasi menyebutkan bahwa Proyek rehabilitasi Irigasi tersebut merupakan program dari Simurp yang dikerjasamakan oleh P3A olehnya itu yang menjadi pelaksana adalah masing-masing Ketua P3A.
Tentu dengan volume pekerjaan tersebut dibanding dengan jumlah anggaran, maka sangat jauh berbeda dengan yang seharusnya.
Sumber topikterkini.id menyampaikan bahwa, keseluruhan anggaran proyek rehabilitasi irigasi DI-Pamukulu Khusus di kec Polombangkeng selatan dengan panjang Km 2 km sebesar Rp 2 melyar
Proyek tersebut kemudian dibagi 8 titik, yang masing-masing menggunakan anggaran Rp200 juta, termasuk di Bl.3 di desa cakura dan Desa Moncongkomba.
Sedangkan semua titik lokasi pekerjaan tersebut Khusus di kec. Polsel masing-masing dipegang oleh satu orang pelaksana dari ketua P3K
Sumber juga membeberkan bahwa, setiap titik pekerjaan hanya menggunakan pasir sebanyak 10 Truk dengan harga Rp900 ribu/Truk.
Jadi sumber mengkalkulasi bahwa jumlah keseluruhan dana untuk pasir dalam satu titik lokasi pengerjaan hanya Rp 9 juta.
Sedangkan semen, kata sumber menggunakan sebanyak 300 zak dengan harga Rp60 ribu/Zak. Jadi dana yang digunakan untuk semen dalam satu titik lokasi pengerjaan hanya Rp18 juta.
Juga sirtu yang digunakan dalam satu titik lokasi pengerjaan hanya 3 truk dengan harga Rp4 juta.
Berikut upah/ongkos pekerja sebesar Rp30 jt, dan ditambah dengan pajak Rp20 juta.
Dan kata sumber, bila dihitung-hitung anggaran yang digunakan dalam pengerjaan proyek tersebut hanya kisaran sebesar Rp 100 juta saja sudah termasuk pajak, sedangkan anggaran yang diperuntukkan untuk pengerjaan satu titik dengan polume pekerjaan panjang antara 200 sampai 300 meter sebesar Rp200 juta.
Oleh karena itu, sumber menduga bahwa pelaksana proyek rehabilitasi Irigasi di semua titik yang dimaksudkan Rp100 juta.
Dengan demikina, sumber warga setempat meminta pada penegak hukum untuk menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan pada proyek tersebut.
Berikut Daftar pelaksana proyek
Pekerjaan Irigasi pada titik B. P. 12b, lokasi proyek di Desa Su’ rulangi volume pekerjaan 250, meter Anggaran 200.000.000, rulangi dikerjakan oleh Kelompok P3K Buku Magasing yang Diketuai oleh Haeruddin Dg ngemba beralamat di dusun Surulangi Desa Surulangi Kec. Polsel Kab. Takalar.
Berikut pekerjaan Irigasi pada titik B.P.11 sampai dengan B. P. 12a lokasi proyek di Desa Su’rulangi polume pekerjaan 250 meter anggaran 200.000,di Kerjakan oleh Kelompok P3A Bontomanai atas nama M. Ali Dg Ngitung, alamat di dusun Bontomanai Desa Surulangi kec. Polongbangkeng selatan .
Sementara pekerjaan Irigasi pada titik B. P. 11a, yang berlokasi di Desa Su’rulangi dikerja oleh Abdullah Dg. Siriwa, Alamat lingkungan Ujung Bori kec. Polsel,
Volume pekerjaan 275 meter anggaran 200.000.000.
Pekerjaan Irigasi pada titik B.P.11b, lokasi pekerjaan Di Desa Su’rulangi dikerjakan oleh Indra Dg Siriwa, Alamat di lingkungan Makammu 2 Kel. Bulukunyi, kec. Polsel. Volume pekerjaan 250.meter, anggaran 200.000.000
Pekerjaan Irigasi pada titik B.S. 1.a. lokasi pekerjaan Di Kelurahan Bulukunyi, dikerjakan oleh Basir Dg. Lurang Alamat di lingkungan Ujungbori, Kel. Bulukunyi, kec. Polsel. Volume pekerjaan 300.meter, anggaran 200.000.000
Pelaksana proyek berusaha dí hubungi lewat salasatu rekan pekerja P3A tidak berhasil namun salah satu lagi rekan pelaksana Nasir Dg Lurang menjelaskan detail bahwa volume pekerjaan bukan 1 kilo meter tetapi hanya 700 meter, berikut anggaranya bukan 800 juta yang benar hanya 200 juta saja.
Begitu juga dengan pekerjaannya dijelaskannya sudah sesuai dengan petunjuk teknis berdasarkan RAB.
Hamzar Siriwa