TAKALAR TOPIKTERKINI.ID- Sejumlah pekerjaan proyek saluran irigas P3A yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Takalar Tahun Anggaran 2021-2022 dinilai tidak bermanfaat hingga mengakibatkan kerugian negara Milyaran Rupiah.
Proyek tersebut adalah merupakan Program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3A-TGAI) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan BGWS Pompengan Jeneberang diduga bermasalah.
Sejumlah titik proyek pembangunan saluran Irigasi tersebar di wilayah kecamatan di Kab. Takalar pelaksana proyek kegiatan P3A daerah irigasi Pammukulu di kelurahan Bulukunyi dan desa Cakura Desa Moncongkomba, desa Lantang, Kelurahan Bontokadatto kec Polongbangkeng Selatan kab Takalar sebagai titik koordinat.
Namun, proyek yang masing masing dikerjakan ketua kelompok P3A dinilai berbagai kalangan masyarakat tidak bermanfaat bahkan merugikan uang negara milyaran rupiah.
Sebagaimana pada 3 titik proyek saluran irigasi di Kelurahan Bulukunyi, Kecamatan Polongbangkeng Selatan yang masing-masing menggunakan anggaran sebesar Rp300 juta dengan volume pekerjaan panjang 300 meter dimana masyarakat sekitar menilai irigasi tersebut sama sekali tidak memiliki manfaat pada masyarakat petani sebagaimana substansinya.
Setiap titik pekerjaan proyek irigasi seperti di Kelurahan Bulukunyi masing-masing dilakukan oleh ketua Kelompok P3A-TGAI, yang dimana titik pertama yang berada di Parasangeng Beru Lingkungan Makammu 1 dikerjakan oleh Ketua Kelompok P3A, Nasir Dg. Lurang.
Sedangkan dua titik lainnya masing-masing dikerjakan oleh Ketua Kelompok P3A, Tajuddin di Sumpaeng dan Ketua Kelompok P3A, H. Baso Dg. Limpo di La’lang Taipa Lingkungan Ujungbori
Ironisnya, ketiga titik pekerjaan proyek irigasi di Kelurahan Bulukunyi tersebut sudah ada yang roboh sebelum masyarakat sekitar merasakan manfaatnya.
Masyarakat sekitar mengaku bahwa, proyek irigasi di tiga titik di Kelurahan Bulukunyi sama sekali tidak memiliki manfaat di aliri air di persawahan.
“Fakta di lapangan terlihat sejumlah titik pekerjaan saluran irigasi yang tidak bermanfaat, seperti bangunan Irigasi terdapat 3 titik di Lingkungan Ujungbori,” ungkap Masyarakat sekitar.
Selain pekerjaan proyek irigasi di tiga titik yang dijelaskan tadi, juga menurut sumber terdapat saluran irigasi di Panggentungan Desa Cakura memiliki nasib yang sama, dimana fungsi dan kegunaannya tidak dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.
“Terdapat juga bangunan saluran Irigasi dititik bangunan di panggentungan Desa Cakura di Kerjakan oleh ketau P3A Maskur Tutu lagi-lagi tidak bermanfaat,” ungkap warga sekitar.
Oleh karena itu, Masyarakat sekitar menilai bahwa proyek P3A-TGAI yang merupakan Aspirasi Anggota DPR-RI Hamka Bekadi tersebut hanya semata dimanfaatkan Timnya untuk meraup keuntungan oleh masing masing pelaksana, sehingga dianggap pemborosan anggaran yang merugikan negara.
Dengan demikian, Warga meminta kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk turun melakukan pemeriksaan fisik terhadap semua pekerjaan proyek rehabilitasi Irigasi D-I Panmukulu Program “SIMURP”yang berada di berbagai titik di Kabupaten Takalar.
Red.