TAKALAR TOPIKTERKINI.ID,
Ketika H.Syamsari mendapat amanah menjadi pemimpin tertinggi di takalar, oleh kontraktor lokal masih yakin akan mendapat kesempatan bekerja mencari nafkah dari profesinya masing-masing, sebab ia anggap H.Syamsari orang baik.
Tetapi faktanya berbanding terbalik seperti langit dengan bumi, nyaris semua kontraktor lokal gulung tikar akibat ulah bupati menginpor kontraktor.
Dahulu kata Kusbin Dg.Ngempo diketahui kalau proyek besar, oleh penguasa kebiasaannya memecah untuk dibagi kepada kontraktor sehingga tidak ada kontraktor yang tidak mampu menghidupi keluarganya
Tetapi lima tahun berlalu proyek besar ditakalar dikuasai kontraktor inpor entah apa dalam pikiran Syamsari.
Padahal seorang pemimpin kata Kusbin Dg.Ngempo sejatinya berusaha memperbaiki daerahnya serta mengutamakan pelayanan kepada masyarakatnya, bukan orang luar daerah
Dicontohkan Dg.Ngempo, proyek jalan beton dibulukunyi kecamatan polombangkeng selatan berikut paket-paket lainnya, kalau dikerjakan kontraktor inpor, yang penting kualitasnya dijamin supaya menjadi lama dinikmati masyarakat serta uang rakyat takalar tidak sia-sia.
Tetapi yang terjadi adalah selain menyengsarakan kontraktor lokal juga kualitas proyek lebih buruk dari yang buruk, bisa disaksikan di bulukunyi mulai selesai dikerjakan dua tahun silam menyiksa masyarakat, baik yang setiap hari menggunakan jalan beton juga sejumlah rumah pinggiran jalan merasakan betapa besar debuh beterbangan menciptakan penyakit hingga saat ini dengan sejumlah peketnya semuanya sudah rusak berantakan.
Dengan proyek saat itu sesunggunya menjadi atensi pihak penegak hukum karena betapa buruknya masih sedang kegiatan berlangsung sudah produksi debuh, pembuatan cor beton seperti layaknya menggunakan air asin.
Kecurigaan itu besar mengingat tempat pembuatannya saat itu depan sungai mangulabbe yang bermuarah ke dermaga takalar lama penyebrangan ke pulau tanakeke.
Bagi masyarakat yang tempat tinggalnya berjauhan dengan poros bulukunyi-cakura kecamatan polombangkeng selatan silahkan datang saat ini untuk membutikan sudah seperti apa kondisi jalanan yang dibangun kontraktor inpor dengan anggaran mencapai puluhan milyar.
Kondisi rusak berantakan dirasakan oleh masyarakat pengguna jalan sehari-hari.
Jika demikian sejatinya penegak hukum tidak diam melihat proyek tersebut hancur kata Kusbin Dg.Ngempo.
Karena bukankah penegak hukum bertugas memberantas kejahatan? tanya Kusbin Dg.Ngempo
(bersambung)