GOWA TOPIKTERKINI.ID, Jika pasangan suami istiri bercerai, kalau ada rumah yang berhasil dibangun atas rezeki bersama, lazimnya menjadi bagian bersama, suami istiri.
Tetapi yang dialami Darmayanti (47) warga dusun taipale’leng desa kampili kecamatan pallangga kabupaten gowa, diluar dari kebiasaan itu.
Setelah bercerai dengan suaminya, Saharuddin Dg Jalling warga kampung rita dusun lompo kitik desa kampili pertengahan tahun 2022, rumah permanen yang dibangun bersama diatas tanah miliknya harus dikosongkan.
Terlebih setelah kawin lagi dengan perempuan tak dikenal Darnayanti, Saharuddin seperti kehilangan rasa prikemanusiaan orang makassar biasa bilang taenamo peccena rijari tauna.
Betapa tidak Syahruni yang merupakan darah dagingnya sendiri bersama suaminya, Nur Rahmat Hidayat yang tinggal dirumah peninggalan ibunya, tidak ada ampun baginya, keduanya diusir paksa tinggalkan rumah itu.
Melihat perlakuan mantan suaminya sudah kelewat ambang batas membuat Darmayanti keberatan keras hingga minta perlindungan bhabinkamtibmas setempat sebagai aparat pelayan, pengayom dan pelindung rakyat tetapi tidak direspon dengan baik sehingga Darmayanti katanya mau melapor ke Polres Gowa.
Kepada Topikterkini.id, Darmayanti menjelaskan bahwa selama dalam pernikahannya tahun 1996, Darmayanti mengaku kerap kali dihiasi dengan pertengkaran dirumahnya tetapi masih bisa diatasi.
Hingga dikaruniai 4 orang anak masing-masig : Syahruni (27), Isra’ (20), Sahrul (17) dan Dirga Ramadan (11).
Pertengkaran tersebut semakin besar hingga kadang-kadang sudah diluar ambang batas dan tidak bisa lagi dibina kembali.
Oleh karena itu demi kehidupan yang damai, pada tahun 2022 Darmayanti memilih bercerai sekaligus tinggalkan rumahnya.
Hanya saja menjadi sangat ironis dan menjadi perbincangan banyak pihak karena bhabinkamtibmas setempat yang harusnya bertindak menjadi mediator tetapi justru mana urus, mungkin karena kurang memahami tugas dan fungsinya.
Hingga berita ini di publis belum ada pihak-pihak terkait yang berhasil dikonfirmasi.
MaggarisiSaiyye
