TAKALAR TOPIKTERKINI.ID – Tolol mengatasi sampah tidak bertumpuk mengotori takalar, kepala dinas lingkungan hidup kabupaten takalar harus belajar di kota palopo.
Menyikapi hal tersebut, beberapa warga takalar mengatakan bahwa itu namanya Syahriar sebagai kepala dinas sama halnya pemer kebodohannya di daerah lain.
Sebelumnya hanya warga takalar yang tau kebodohan Syahriar, tetapi karena ia berguru penanganan sampah, lagi dimediakan sehingga bukan hanya warga takalar dan warga kota palopo yang tau kebodohan mantan camat galesong utara dan galesong tetepai sudah meliputi indonesia.
Kebodohan mereka kata banyak warga takalar, harusnya disembunyikan agar tidak diketahui orang luar daerah.
Kalau hanya persoalan sampah seyogianya dpikirkan sendiri saja, masa tidak tau mengatasi sampah, kata warga takalar lagi.
Kalau sampah saja tidak mampu dia kelolah agar tidak menumpuk mengotori kampung-kampung menciptakan penyakit, lebih baik mundur saja dari jabatan itu, kata banyak warga takalar.
Betapa tidak langkah Syahriar kata banyak warga takalar adalah sama seperti pemer kebodohannya.
Bisa dibayangkan kalau hanya persoalan sampah saja harus dibayar SPJnya.
Dikatakan warga takalar bahwa anak penggembala kuda saja tau penanganan sampah, caranya kalau sampah kering dibakar saja sudah selesai dan yang basah, dikeringkan kemudian dibakar juga, selesai kan, tidak perlu pemborosan keuangan negara.
Oleh karena itu beberapa warga takalar yang tau kalau aparat dinas lingkungan hidup pernah ke kota palopo belajar penanganan sampah mengatakan betapa tololnya Syahriar, untuk penanganan sampah saja harus belajar di daerah lain.
Namun warga lain mengatakan bahwa begitulah kalau ASN yang tidak punya kompetensi di bidang itu, hanya faktor kedekatan.
Dengan demikian warga takalar minta pejabat bupati, Setiawan Aswad untuk mengevaluasi Syahriar dengan alasan meminimalisir belanja keuangan negara yang tidak pantas.
MaggarisiSaiyye
