TAKALAR TOPIKTERKINI.ID – Ketika Syamsari jadi bupati takalar 22 Desember 2017 oleh masyarakat takalar optimis pelaksanaan pemerintahan akan bertambah lebih baik.
Alasannya adalah Syamsari sebelumnya dianggap orang baik taat agama bahkan sesekali tampil dipodium berhutbah mengajarkan kebaikan kepada masyarakat.
Namun faktanya berbanding terbalik ibarat langit dengan bumi.
Betapa tidak kata banyak masyarakat takalar, tidak usah dengan yang pertama menjabat bupati karena kalau mulai jadi bupati, dugaan pelanggarannya satu gudang penuh, jadi yang akhir saja habis periodenya sebagai bupati takalar.
BKD setempat menerbitkan surat keputusan kepala bidang di dinas lingkungan hidup tanpa mencabut SK terdahulu.
Akibatnya bidang kebersihan manjadi dua pejabat masing-masing ; Zainuddin sebagai pejabat lama dan Rafiuddin pejabat baru.
Oleh karena SK Zainuddin tidak dicabut sehingga keduanya menerima tunjangan.
Kepala dinas lingkungan hidup, Sahriar sesengguhnya juga bersikap agar tidak terjadi perbuatan yang merugikan keuangan negara tetap justru diam sama seperti orang yang tidak tau bicara.
Zainuddin yang sempat dikonfirmasi Topikterkini.id baru-baru ini di kios alun-akun lapangan Makkatang Karaeng Sibali, mengakui dua-duanya terima tunjangan jabatan.
Sedangkan seorang ASN di BKD setempat mengaku terbiasa memberikan pertimbangan kepada bupati kalau begini salah tetapi tidak ada manfaatnya, tidak manfaat saran BKD kata ASN itu.
Tetapi susah bangat kata banyak masyarakat karena inspektur inspektoran H.Yahe orangnya penakut tidak bisa mengambil tindakan tetapi kali ini, masyarakat ingin lihat kinerja H.Yahe berani tidak mengambil tindakan atas kinerja BKD yang buruk itu.
MaggarisiSiyye