TAKALAR TOPIKTERKINI.ID, Betapa tidak terlihat ketika Maggarisi
Saiyye ingin menemui pj bupati takalar, Setiawan Aswad diruang kerjanya hari selasa 21/02-2023.
Walau belum ada diruang kerjanya siang itu tetapi diruangan tunggu tampak delapan unit kursi stainless, ditengahnya satu buah meja ukuran besar sehingga delapan orang tamu bersamaan datang tak satupun yang harus berdiri dan mungkin saja tamu juga bisa disuguhi paling tidak air meneral.
Selain itu untuk pintu ruangan staf terbuka lebar sehingga tanpa izin siapa-siapa, MaggarisiSaiyye langsung saja masuk ruangan staf Setiawan Aswad.
Begitujuga menuju pintu ruang kerja bupati, sama juga terbuka lebar sehingga tamu yang perlu dengan bupati, tidak mesti lewat birokrasi berbelit melainkan langsung saja kedepan bupati.
Semoga pelayanan di setiap OPD sama seperti pelayanan diruang kerja bupati, tidak ada yang mengungci pintu dan dijaga ketat ASN.
Ketika pelayanan prima diruang kerja pj bupati, Setiawam Aswad, maka teringat pelayanan satu periode 2017-2022.
Bisa disaksikan betapa buruknya sistem pemerintahan pernah dialami MaggarisiSaiyye bersama rekannya tepatnya dua tahun Syamsari menjadi kendali pemerintahan di takalar akhir desember 2019.
Ketika itu MaggarisiSaiyye masih ketua PWI takalar bersama sekretarisnya, Hasdar Sikki yang ketua PWI saat ini dan HmzarhSiriwa bermaksud menemui bupati Syamsari perihal sistem pemerintahan yang tidak sama dengan pemerintahan periode-periode sebelumnya.
Ketika MaggarisiSaiyye bersama dua rekannya tiba diruang tuggu
tepatnya selasa 31/12-2019,
tidak pernah dibayangkan kalau diluar ruang kerja bupati
(ruang tunggu) tidak satupun kursi tamu kecuali kursi dan meja staf bupati membuat MaggarisiSaiyye bersama rekannya harus berdiri lama sekitar dua jam tidak ketemu juga bupati.
Persoalannya ajudan pribadi Syamsari saat itu sempat terdengar bernama HAMKA terlihat lebih sombong dari yang sombong, keluar masuk ruangan komandannya buka tutup pintu, tidak pernah buka ruang kesempatan untuk ditemui.
HAMKA ketika itu senyumpun tidak pernah, terlebih tertawa, satu kalipun tak pernah menyapa, sehingga kalau manusia seperti HAMKA ketika itu mau dibilang seperti manusia apa itu, semoga tidak lagi ditempatkan oleh pj bupati Setiawan Aswad menjadi pelayan masyarakat.
Dengan sistem lebih buruk dari yang buruk sehingga nanti Syamsari keluar dari ruang kerjanya baru bisa bertemu dengan Maggarisi, itupun juga sambil berjalan turun tangga. (Red)