Tidak Kurang Rehab Sekolah, Ditengarai Disabotase Pihak Luar

TAKALAR TOPIKTERKINI.ID,
Pengalaman masa lalu di takalar sulawesi selatan kalau rehab gedung SD atau pembangunan ruang guru, perpustakaan dan jamban dipihak ketigakan kebanyakan terbengkalai.
Seperti tahun 2021 pembangunan atau rehab di pihak ketigakan oleh pemerintah, hasilnya tidak maksimal bahkan tesebar dimana-mana terbengkalai.

Oleh karena itu pada tahun berikutnya 2022 untuk menjamin penggunaan keuangan negara tidak salah sasaran, oleh pemerintah daerah kabupaten takalar merubah lagi sistem dari pihak ketiga menjadi swakwlola.

Artinya untuk rehab gedung, pembangunan perpustakaan, ruangan guru dan jamban tidak bolah pihak luar jadi pelaksana atau sepenuhnya dikerjakan kepala sekolah itu sendiri.

Namun faktanya berbicara lain, walau kebanyakan pekerjaan yang disabotase pihak luar dan sudah dikantongi topikterkini.id tetapi satu saja dulu yang dijadikan contoh konkrit yakni UPT SMP Negeri 1 galesong selatan yang beralamat dijalan pendidikan nomor 1 bontomangape.

Dari sekian banyak sekolah ditakalar dalam kendali dinas pendidikan, salahsatu SMP ini mendapat perlakuan instimewah.

Betapa tidak kebagian proyek ; 3 unit jamban dan satu ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) yang anggarannya masing-masing ; 3 unit jamban ditaksir per unit Rp110jta atau Rp330jt karena papann informasih tidak terpancang dan Rp130jt untuk UKS atau total kurang lebih Rp460jt dan walau tidak disabotase pihak luar tetapi oleh orang dalam sendiri, sedangkan kepala sekolah hanya menjadi penonton belaka.

Persoalannya ada guru disekolah itu (Ibu Jiwa) sebelum akhir periode bupati 22/12 dianggap punya tendangan seperti jekicen tidak mampu dilawan oleh siapapun juga sehingga 4 unit proyek dikuasainya.

Informasi yang dihimpun topikterkini.id diketahui kalau anggaran peroyek 4 unit itu melalaui rekening BOS tetapi bendahara BOS hanya menfalisitasi pencairannya kemudian diserahkan ke ibu Jiwa.

Sementara bendahara BOS yang dikonfirmasi diruang kerja kepala sekolah rabu 11/01, tidak bisa bicara soal itu, kecuali bilangnya janganki tanya saya, tanyakki langsung ibu jiwa karena saya tidak tau menau soal itu, melihat saja unit-unit proyek yang dimaksud, tidak pernah juga.
Karena bendahar BOS ngakunya setiap hari kesekolah tempat bekerja sebatas dari rumahnya keruangan kerjanya, tidak pernah tau yang lain-lainnya.

Adapun Dg.Taco panggilan akrab ibu Jiwa yang dikonfirmasi lebih awal 10/01 via whatsAppnya menjawab seperti dibawah ini ; Tabe..bukan sy ambil alih pak..sy kan di tunjuk sebagai bendahara DAK..jdi sy di kasih kepercayaan sm kepsek ut membelanjakan mengenai semua bhn yg di pergunakan di bangunan itu. (Red),
bersambung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *