LUWU UTARA, TOPIKTERKINI.ID — Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Program Kemitraan Stimulus (PKMS) Univesitas Muhammadiyah Palopo mengadakan PelatihanPembuatan Kripik, Kerupuk dan Tempe Mendoan di Desa Sumber Harum Kec. Mappedeceng, Kab. Luwu Utara pada tanggal 5 -6 Agustus 2022.
Sahrir, S.E.,M.Ak dan Izal Zahran, S.Farm.,M.Sc selaku ketua dan anggota PKMS Universitas Muhammadiyah Palopo pada kegiatan ini menyampaikan bahwa Limbah padat atau biasa juga disebut ampas tahu merupakan produk sisa dari produksi tahu yang masih memiliki kandungan protein yang relatif tinggi, karena pada proses pembuatan tahu tidak semua protein dapat terekstrak. Ampas tahu yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan permasalahan lingkungan, di antaranya bau busuk dan potensi sumber kuman/penyakit, hal ini disebabkan karena ampas tahu masih memiliki kandungan air yang tinggi.
Lanjut, Setiap hari pengrajin tahu menghasilkan sekitar 40-60 kg ampas tahu, dimana hanya sekitar 40% yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sementara sisanya 60% belum dimanfaatkan atau menjadi limbah industri.
Pada umumnya, pengrajin tahu sudah mengetahui potensi pemanfaatan ampas tahu, seperti untuk bahan tempe gembus, namun belum memahami secara baik proses pembuatannya. Mayoritas pengrajin tahu menjual ampas tahu dengan murah seharga Rp. 300-500/ kg saja.
Hal ini menjadi perhatian Tim PKMS memunculkan ide bagaimana ampas tahu yang sebagian besar menjadi limbah industri ini dapat lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Salah satu upaya dalam mengatasi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan limbah tahu sebagai aneka olahan seperti kripik ampas tahu, kerupuk ampas tahu dan tempe medoan.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan Pembuatan Kripik, Krupuk dan Tempe Mendoan yang bahan baku utamannya adalah ampas tahu. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada pengrajin tahu bahwa ampas tahu memiliki kandungan gizi tinggi seperti protein, lemak dan karbohidrat yang tinggi dan memiliki potensi diolah menjadi produk pangan yang bergizi tinggi. Keterampilan membuat aneka olahan pangan dari ampas tahu dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan Industri rumahan sehingga dapat meningkatkan perekonamian pengrajin tahu Desa Sumber Harum.