Topikterkini.id, Takalar – Tak selamanya kepala desa ataupun plt dengan ikhlas mengemban amanah untuk kepentingan rakyat, melaikan kerap kali kelihatan berorientasi kepada pendapatan untuk kepentingan pribadi.
Seperti Syamsul Bahri ASN pemerintah daerah kabupaten takalar, dengan nawaetu yang suci bupati H.Syamsari menempatkan menjadi pelaksana tuga kepala desa pa’batang kecamatan mappakasunggu kabupaten takalar, bukannya mengamalkan dengan baik kepercayaan itu untuk mengabdi melainkan lebih kepada mengejar keuntungan pribadi.
Seperti dilakukan saat dana desa realisasi belum lama ini tidak kurang dari Rp55jt dicopot dari tangan bendara usai ditarik dari Bank.
Sumber topikterkini.net mengatakan bahwa Rp55jt itu adalah; Rp10jt untuk belanja pengadaan
kebutuhan petani tambak, Rp25jt untuk belanja pupuk dan Rp20jt untuk belanja pengadaan bibit padi.
Untung saja karena secepatnya dikritisi masyarakat melalui media sosial (online) sehingga secepatnya juga dibelanjakan sesuai peruntukannya.
Andai tidak dikritisi kata sumber, maka uang tersebut kemungkinan jadi dibelanja lain.
Sehingga walau dana desa sudah dibelanja sesuai peruntukannya kata sumber tetapi sudah terlanjur punya niat jelek sehingga oleh beberapa warga desa menilai Syamsul Bahri tidak layak jadi kepala desa. (Red)
