GOWA TOPIKTERKINI.NET, Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, apapun pekerjaan, jabatan, pangkat, kekayaan dan profesi, adakah yang bisa dan dapat di banggakan?, tentu tidak lantaran semua itu titipan allah SWT pada hambanya sehingga alternatifnya menghindarkan kebanggaan terlebih kesombongan terhadap sesama warga masyarakat.
Demikian obrolan ringan sesaat ngopi bareng di coffee Sija, baru-baru ini.
Bismillah, H Abd.Rauf Malaganni, S.Sos, M.Si (ARM) FOR 01 tahun 2024 sambil menunggu waktu sholat asar dan rapat paripurna penyerahan kebijakan umum anggaran(KUA) tahun 2023 sekaligus pembahasan perubahan anggaran tahun 2022 di dewan perwakilan rakyat daerah(DPRD) gowa sulsel.
Karaeng Kio yang mantan penyuluh pertanian lapangan(PPL) di wilayah sulawesi tengah(Sulteng)yang berkarir di gowa BERSEJARAH mulai kepala kelurahan, camat, kepala bagian setkab, sekretaris dinas(Sekdis) dan kadis pemberdayaan masyarakat desa hingga dua kali wakil bupati gowa dan insyaa allah maasyaa allah optimis tahun 2024 siap jadi orang nomor wahid alias kosong satu(01).
Perjalanan karier pegawai negeri sipil(PNS)yang kini di sebut aparatur sipil negara(ASN) sungguh melejit hingga bertengger dijabatan politis sebagai wakil bupati.
Jenjang karier dan jabatan politis yang digeluti selama ini tuturnya, tak ada yang bisa dan dapat dibanggakan, apalagi menjadi kesombongan.
Menurutnya, semua itu merupakan amanah pengabdian di tengah warga masyarakat untuk kepentingan dan pelayanan untuk proses menuju perubahan bertahap.
Artinya, baginya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, bukan tempat cari duit memperkaya diri bersama kelompok kecuali semata-mata bermuara kepada kepentingan masyarakat, ungkapnya tersenyum simpatik.
Disebutkan, kalaupun ada atau di sebut banyak finansial misalnya, sumbernya dari kakek-nenek dan orang tua alias warisan sumber daya alam alias tanah dan kebun, ungkap mantan camat dua wilayah kecamatan manuju dan kecamatan bontonompo.
Sebelum menuju sholat asar, wartawan senior kembali acak tahun 2024, ” siap di pilih warga masyarakat menjadi kosong satu, ” tak mungkin banner terpajang sejumlah ruas jalan protokoler di kota sungguminasa tanpa mempersiapkan diri dan bersedia jadi orang nomor wahid di GOWA BERSEJARAH, ujarnya, semoga. (Nurdin Bundu/Burnas-Omank)
(Red)