TAKALAR TOPIKTERKINI.NET, Pemerintah daerah kabupaten takalar bersama kepala deputi litbang BKKBN Prof. Drh. Muh Rizal Martua Damanik baru-baru ini melaunching dapur sehat (dashat) dan pencanangan kampung KB untuk pencegahan dan penanganan stunting di balla lompoa galesong, kecamatan galesong.u
Bupati takalar, H.Syamsari mengatakan bahwa aksi pencegahan dan penanganan stunting kali ini di lakukan melalui pendekatan sosial budaya atau sosio-kultural yang menyertakan kebudayaan ke dalam penalaran, interaksi sosial dan pemahaman diri masyarakat terkait stunting.
Dikatakan bahwa berbagai pendekatan sudah dilakukan termasuk pendekatan struktural hingga ke desa, lintas sektoral juga sudah di lakukan dan kali ini dilakukan pendekatan sosio-kultural atau pendekatan budaya.
Pendekatan budaya melibatkan lembaga atau kelompok adat untuk menambah jumlah stekholder yang terlibat dan pelibatan berbagai stakeholder katanya akan menjamin keberlanjutan program.
Dicontohkan bahwa keterlibatan lembaga adat adalah untuk mengingatkan masyarakat kalau memberi ASI kepada bayinya merupakan warisan agama dan warisan budaya yang perlu dijaga bahkan ditingkatkan ditengah serbuan susu buatan.
Demikian juga berbagai jenis makanan bergizi yang sudah ada di sekeliling kita perlu tetap dipertahankan, seperti ubi jalar, kelor harus tetap dikonsumsi dengan pengolahan yang berbeda sesuai kebutuhan.
Dikatakan H.Syamsari bahwa apa yang ada disekitar kita, itu bisa menjadi bahan perbaikan gizi untuk mencegah stunting.
Dengan berkreasi, kita bisa membuat anak-anak kita mau mengomsumsi sayur dan ikan.

Tetapi pendekatan yang dilakukan harus berbasis ilmu untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan daya saing anak-anak kita, kata H. Syamsari.
Upaya bupati takalar, diapresiasi oleh deputi litbang BKKBN Prof. Drh.Muh Rizal Martua Damanik.(Red)