Gowa  

Lurah Bontoparang Gowa, Terlalu Banyak Mencampuri Urusan Desa Pattallikang

suasana di kantor desa pattallikang hari rabu 29/6 saat pr BASSE DG TONGI ingin mempejelas tanda tangan yang dituduhkan diatas suket jubel bukan tanda tangannya

GOWA TOPIKTERKINI.NET,
Ketika beredar informasi menyebut
kalau H.Syahbandar saat kepala desa, seperti kerap kali memaksakan kehendak terhadap persoalan yang sampai di desanya.

Informasi tersebut tidak begitu dipercaya sepenuhnya karena
aparat pemerintah tentu mengenal baik bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan direpublik ini tidak memperbolehkan perbuatan sewenang-wenang, terlebih memaksakan kehendak karena metode seperti itu sudah sangat kolot dan imbasnya memungkinkan menciptakan kesenjangan sosial di masyarakat.

Tetapi ketika Penanggung Jawan/Pemimpin Redaksi Media Online TOPIKTERKINI.NET yang juga wartawan surat kabar Daulat Rakyat menyertai perempuan BASSE ke kantor desa pattallikang kecamatan manuju kabupaten gowa sulawesi selatan rabu 29/06, sepertinya informasi tersebut mendekati kebenaran.
Parameternya adalah perempuan BASSE DG TONGI bin MAKA datang baik-baik duduk dikursi dengan sopan ingin memperjelas tandatangan diatas surat keterangan jual beli tanah yang dituduhkan kepadanya sebagai penjual kepada N Dg Ruppa sebagai pembeli, bukan tanda tangannya.

Tetapi yang diperolah bukan pelayanan seperti layaknya antara pemerintah dengan masyarakat melainkan justru makian dan bentakan bertubi-tubi dari mulut mantan kepala desa pattallikang, H.Syahbandar, bukan dari kepala desa H.Syamsiah.

Bagi pembaca yang tidak menyaksikan dengan mata kepala sendiri mungkin kurang percaya tetapi bagi yang berpihak kepada kebenaran dan melihat penomena hari itu maka pasti terheran-heran kok aparat pemerintah kelakuannya seperti itu melayani masyarakat.

Fakta kejadian hari itu disaksikan langsung TOPIKTERKINI.NET, untuk H.Syahbandar berulang-ulang ditempat duduknya mengatakan bahwa tidak mungkin kepala dusun mattiro baji, CONANG DG SIALA membuat surat keterangan jual beli kalau tanpa kesepakatan kedua pihak.
Tetapi perempuan BASSE tetap tidak mengakui tanda tangan itu.

Ditempat duduknya perempuan BASSE tetap pada pendiriannya tidak pernah menjual tanah kepada N DG RUPPA sehingga sampai matipun tetap tidak mengaku.

Dihadapan bhabinkamtibmas dan babinsa, perempuan BASSE hanya mengaku menjual tananhnya kepada lelaki DG LATIF pada tahun 2012.
Selain dihadapan bhabinkamtibmas dan baninsa setempat juga ada lagi beberapa orang yang hanya menyaksikan kejadian tediam tak memberikan tanggapan kecuali seorang yang menggunakan baju kaos warna kebiruan menyarankan agar persoalan tersebut sebaiknya dilimpahkan saja keatas karena kalau hanya dikantor desa terasa tidak akan ada penyelesaian.

Kalau mantan sekretaris desa pattallikang, AliBoco lebih ngerih lagi karena ditengah banyak orang termasuk depan kepala desa pattallikang, Hj.SYAMSIAH disaksikan TOPIKTERKINI.NET berdiri dan bergerak maju menunjuki perempuan BASSE karena bertahan tak mengakui kalau tanda tangan dimaksud itu adalah tanda tangannya, bahkan mengungkit kata tanah itu adalah pemberian mertuanya kepada ayah BASSE.
Tetapi semakin dibentak dan ditunjuki, perempuan BASSE semakin dengan keras sampai mati sekalipun tak mengakui kalau tanda tangan dimaksud adalah tanda tangannya.

Untuk diketahui pembaca, BASSE disebut bertanda tangan depan kepala dusun mattiro baji, CONANG DG SIALA dirumahnya, tetapi perempuan BASSE mengaku tidak pernah menginjak rumah kepala dusun mattiro baji satu kalipun seperti yang dituduhkan sebagai tempat BASSE memberikan tanda tangan sehingga dia ulangi mati sekalipun tetap tidak mengakui tanda tangan itu.

Perempuan BASSE DG TONGI warga kampung lemoa desa pattallikang kecamatan manuju kabupaten gowa sulawesi selatan hanya mengaku menjual tanah kebun miliknya kepadan DG LATIF pada tahun 2012 sebesar Rp3jt.

Tetapi kemudian yang tidak pernah dinyana muncul surat keterangan jual beli berlogo pemerintah kabupaten gowa, kecamatan manuju, desa pattallikang, dusun mattiro baji menyebut BASSE menjual tanah kebun miliknya.

Otomatis BASSE membantah serta mengeluarkan kata kan dirinya orang tak berada sehingga diperlakukan seperti ini.

Sementara kepala dusun mattiro baji, CONAG DG SIALA terlihat diam hanya menjawab santai jika ditanya H.Syahbandar

Mantan sekretaris didesa itu, Ali Boco dan mantan kepala desa pattallikang, H.Syahbandar yang juga lurah botoparang kecamatan parangloe disaksikan TOPIKTERKINI.NET terlihat tidak profesional dalam mengemban tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, apalagi dia hanya mantan kepala desa sesungguhnya tidak pantas banyak mencampuri persoalan di desa pattallikang.

Tetapi kemudian pada akhirnya H.Syahbandar mengaku kata-katanya barusan hanya sebatas saran dan pertimbangan.

Namun sudah terlanjur melukai hati dan persaan perempuan BASSE DG TONGI.

HAMZARH SIRIWA
MAGGARISI SAIYYE (bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *