Sekcam galesong selatan, Ikhsan Larigau saat silaturrahmi pengurus PWI takalar dengan kepala desa di wilayahnya
TAKALAR,TOPIKTERKINI.NET, Kepala desa yang terjebak penyalahgunaan keuangan hingga mendapat sanksi hukuman, hendaknya bisa menjadi pelajaran agar tidak ada kepala desa mengalami nasib sama.
Demikian kata sekcam galesong selatan kabupaten takalar sulawesi selatan, Ikhsan Larigau mewakili camatnya saat silaturrahmi pengurus PWI takalar dengan sejumlah kepala desa diwilayahnya sabtu 12 juni 2022 diruang kerja camat setempat.
foto bersama usai silaturrahmi
Dari 12 kepala desa di galesong selatan, dua diantaranya tidak hadir tetapi kedua nya diwakili Plt.
Bukti kongkrik bahwa kepala desa di kecamatan galesong selatan dibawa kendali H.Sahabuddin-paket Ikhsan Larigau sebagai sekcam membangun persatuan dan kesatuan menganut prinsip saling menghargai.
Dalam silaturrahmi tersebut ole sekcam ingin kemitraan dengan wartawan yang terbangun selama ini semaikin ditingkatkan bahkan diperkuat karena pelaksanaan tugas pemerintahan tidak akan maksimal tanpa bantuan pihak lain, sama dengan keberhasilannya tidak terkenal luas tanpa wartwan.
Ikhsan minta PWI takalar untuk mengawal pelaksanaan tugas kepala desa sebagai pengelola keuangan dana desa agar tidak ada yang salah sasaran, jika diketahui akan melenceng dari ketntuan bukan untuk kepentingan rakyat, sarankan perbaikan dan kalau saran diabaikan silahkan di koreksi atau dikritik
Ikhsan mohon kerjasama PWI dengan pemerintahannya, bukan berarti tidak mau di koreksi bahkan dikritik sekalipun jika terdapat sesuatu pelaksanaan tugas pemerintahan baik di desa maupun di internal camat sendiri yang pantas dikririk sepanjang sesuai dengan rambu-rambu yang dipersyaratkan undang-undang republik indonesia nomor 40 tahun 1999 tentang pers, (dikonfirmasi) dengan baik tanpa mengabaikan tutur kata yang sesuai.
Karena kenapa kata Ihsan, sebab kritikan itu adalah bisa memacu semangat untuk lebih memperbaiki tugas pengabdian kepada masyarakat dan negara.
Selain itu kritik katanya adalah salahsatu upaya menunjukkan letak kesalahan untuk diperbaiki.
Sehingga siapa saja yang mau dikritik berarti sanggup dan mau lebih memperbaiki kinerjanya untuk membebaskan dirinya dari kesalahan.
Dalam silaturrahmi tersebut, dua kepala desa hampir sama keluhannya, mengaku rentan dengan wartawan yang kurang beretika, pernah juga didatangi orang yang mengaku wartawan seakan memaksakan kehendak serta mengaku terlampau banyak orang yang mengaku wartawan mendatangi menawarkan berlangganan surat kabar dan ia minta PWI bisa membagi sona untuk langganan koran.
Tetapi karen PWI tidak punya otoritas dengan permintaan itu sehingga dikembalikan kepada kepala desa bahwa yang bisa membatasi orang yang mengaku wartwan datang menawarkan korannya adalah kepala desa sendiri sesuaikan dengan kemampuan keuangan desa.
MaggarisiSaiyye