TAKALAR, TOPIKTERKINI.NET – Nurhayati kepala SDN bontomanai kecamatan mangarabombang kabupaten takalar sulawesi selatan, baru-baru ini ketahuan minta uang dari beberapa gurunya kalau dirinci total Rp5.050.000,- masing-masing ; dari Mariati bendahara BOS Rp.1.200.000,-, dari Lis Hariska S.Pd Rp1.400.000,-, dari Suharni S.Pd Rp500.000,-, dari Sadariah S.Pdi Rp950.000,- dan dari Siti Hajar S.Pd Rp700.000,-.
Sistimnya seperti yang ribut di beberapa media sosial dan surat kabar, Nurhayati mentransper kerekening masing-masing gurunya sesuai besarannya yang harus diterima, seperti, (1). Mariati bendahara BOS menerima transper Rp2.700.000 tetapi kemudian di minta kembali Rp1.500.000– oleh kepala sekolahnya, (2).Lis Hariska,S.Pd ditransferkan Rp2.400.000 ke rekening yang bersangkutan namun di minta kembali oleh kepala sekolah sebesar Rp1.400.000,-, (3).Suharni, S.Pd bendahara barang ditransferkan Rp1.500.000,- kemudian di minta kembali Rp500.000,-, (4).Sadariah,S.Pd.I ditransferkan Rp 2.450.000 kemudian di minta kembali Rp950.000 dan (5).Sitti hajar, S.Pd ditransferkan 1.200.000,- tetapi di minta kembali Rp700.000,- oleh St Nurhayati kepala SD bontomanai.
Seperti dijelaskan Mariati bendahara BOS SD bontomanai, tetapi sangat ironis kata sumber Topikterkini.net karena guru-guru sendiri menyerahkan uangnya baru kemudian belakangan keberatan
Ironisnya guru-guru juga setuju diminta uangnya oleh kepala sekolahnya baru kemudian belakangan keberatan.
Uang guru dimaksud kata sumber Topikterkini.net tersebut diminta baik-baik kepala sekolah, Nurhayati, bukan dirampas.
Sementara sebelumnya juga ribut di media sosial dan di group-group WhatsApp perihal takalar TV menghabiskan anggaran tahun 2021-2022 mencapai angka Rp2,1 M tak berwujud tetapi justru senyap. (Red)